Sizi, yang terabaikan..

Tubuh mungil kemerah2annya sangat menarik perhatian,  ketika tubuhnya bergerak mondar mandir, rambut ditubuhnya akan ikut bergerak melambai kesana kemari, cantik sekali, sendirian dirinya bermain2, entah mengapa tidak ingin berteman dengan yang lainnya kecuali dengan wanita yang menemukannya untuk pertama kali, sizi lebih nyaman untuk memilih hidup menyendiri, bila didekati oleh teman mainnya, dirinya cenderung egois dan agresif apalagi dalam mempertahankan wilayahnya..

 

Awal bertemu sizi, terlihat biasa2 saja, tak ada yang menarik dari dirinya, tapi semakin hari sizi tumbuh berevolusi, tubuhnya berkembang menjadi sangat mengagumkan, membuat beberapa teman dari si wanita yang melihatnya selalu terpesona dengan kecantikannya, Sizi selalu berada dikamar wanita itu tidak pernah keluar kamar kecuali hanya pada saat si wanita libur bekerja, setia menunggu si wanita yang hanya sering bertemu dengannya hanya pada pagi dan malam hari, tapi dirinya tidak pernah protes, masih tetap semangat mondar mandir sambil mengibaskan keindahan rambut ditubuhnya.. bila saatnya libur, si wanita akan membawanya keluar dari kamar dan bermain air bersama, sehingga sizi akan terlihat lebih semangat lagi dengan tubuhnya yang semakin terlihat cerah ceria..

 

04.09.2010

Sizi hanya bisa diam memperhatikan si wanita sedang sibuk mengepack barang2nya, sudah beberapa hari ini diperhatikan si wanita sangat menunggu saat2 ini, saat liburan panjang cuti bersama, sepertinya terlalu senang sampai lupa untuk menegur dirinya, tapi sizi tidak bisa protes dengan keadaan itu, dirinya lagi2 hanya bisa terdiam saat terdengar bunyi klakson dari kendaraan yang sepertinya sudah tidak sabar menunggu untuk membawa si wanita pergi, dan dia menatap dari balik kaca beningnya saat si wanita terburu-buru keluar dari kamarnya tanpa menyapa pamit pada dirinya seperti yang biasa mereka lakukan setiap pagi… dirinya akan merindukan sekali si wanita, “semoga masih ada kesempatan untuk bertemu kembali” harapnya..

 

15.09.2010

“Aah, akhirnya kembali lagi”suaraku terdengar letih, dengan tubuh lelah menaiki deretan anak tangga yang menuju kamar kostku yang terletak paling ujung di lantai 2 rumah ini, kubuka pintu kamarku dan kulihat ruangan yang masih sama, tidak ada yang berubah posisinya pada saat terakhir kali kutinggalkan, sepi, sambil merebahkan tubuhku ke ranjang masih tertata rapi, yah kamar ini memang selalu sepi karena hanya diriku satu2nya mahluk hidup yang berada di kamar ini,” hanya diriku..??” pernyataan yang cukup mengganggu fikiranku,

Oh, aku melupakan sizi, sizi yang selalu menjaga kamarku pada saat aku sibuk beraktivitas diluar, sizi yang selalu menemani kesendirianku hingga aku tertidur lelap di kamar mungilku ini, seminggu aku melupakannya, terlalu kangen dan asik sendiri dengan kampung halaman, membuatku melupakannya sama sekali di dalam fikiranku.. dengan segera menengok ke arah akuarium mungil di atas lemari bajuku, sambil melihat sizi yang merupakan turunan ikan Betta Splendens atau lebih familiar di sebut dengan ikan cupang,Sizi hanya diam tidak sibuk mondar mandir memamerkan sirip2nya yang seperti sisir, tidur terlentang dengan tenangnya, mengambang di air yang masih jernih karena tidak ada yang memberinya makan selama aku pulang kerumah,

 

Sedih… tidak ada lagi bayangan di pojok lemari atas yang mondar mandir memamerkan sirip2 panjangnya yang cantik..

maafkan aku sizi, diriku terlalu asik sendiri hingga mengabaikanmu,selamat jalan sizi, semoga dirimu bisa berenang lebih bebas di nirwana sana..

Published in: on November 2, 2010 at 7:48 am  Leave a Comment  

The URI to TrackBack this entry is: https://stilltrytowrite.wordpress.com/2010/11/02/sizi-yang-terabaikan/trackback/

RSS feed for comments on this post.

Leave a comment