September Ceria :)

September 2009..

September ceria lagu dari Vina Panduwinata itu rupanya ga berlaku untuk bulan September kemaren bagiku, harusnya seperti itu secara bulan tersebut kemaren merupakan bulan seribu bulan bagi umat muslim, dimana perayaan hari raya idul fitri pun dirayakan pada bulan tersebut, & hari kelahirankupun jatuh pada salah satu tanggal di bulan itu, tapi aku malah menghabiskan waktu dengan menangis sejadi-jadinya di akhir bulan tersebut, menangisi semua fakta & harapan yang ternyata tidak sesuai dengan yang kuinginkan…

Mengingat postingan saya di atas, ga kerasa sudah setahun saya meninggalkan kesedihan itu, bila mengingat2 kejadian tahun kemaren bukan sedih lagi yang saya rasakan tetapi terkadang sungguh lucu, menangis sejadi2nya untuk seseorang, rasanya sungguh bodoh sekali bila harus di jadikan sebuah penyesalan, melainkan merubah patah hati itu menjadi syukur hati, mencoba mengambil hikmah dari kejadian tersebut dan menjadikan sebuah pembelajaran untuk hubungan kedepannya..

“Nangis aja sejadi2nya Che, habisin hari ini juga, besok sudah ga boleh nangis, puas2kan saja” masih teringat suara Rian ditelinga saya ketika dia menghubungi setelah mendengar kabar kurang menyenangkan itu, atau Ana,Wenni,Ulfah, yang langsung menyerbu kekamar dan akhirnya berhasil membuat diriku tertawa ( waktu itu saya berfikir, benar2 ga ada simpati sama sekali, datang2 langsung bikin ribut *hehehe ), mereka benar2 sahabat yang baik,  saya sangat mensyukuri mempunyai mereka dan benar2 merasakan kebahagian mengalir dalam diri saya ,mereka benar2 menyayangi saya lebih dari seorang kekasih.

Berusaha untuk tidak pernah lagi menangis sia2, lebih baik saya simpan untuk stock saya,  jaga2 sapa tau ada konversi air mata ke solar industri, lumayan untuk investasi :p, rasanya mulai sayang kalo harus dihambur2kan, malah membuat orang disekitar kita ikut bersedih, lebih baik menghamburkan senyuman yang pasti akan selalu dibalas dengan senyuman & kegembiraan orang2 disekitar kita..

September 2010,

Tidak ada yang berubah…

Masih menjadi bulan penuh berkah,hari kemenangan umat muslim masih dirayakan pada bulan ini, hari  kelahiran saya pun tidak akan berubah & pasti akan tetap jatuh pada bulan ini, didukung beberapa kejadian yang menggembirakan InsyaAllah akan selalu membuat saya tersenyum, dan tidak akan menangis sedih,bila harus menangis InsyaAllah saya menangis karena bahagia  🙂

Jika September 2009 lalu saya mengalami patah hati, maka September 2010 ini saya bisa merubahnya menjadi Syukur Hati…

InsyaAllah…

Published in: on September 2, 2010 at 7:50 am  Leave a Comment  

Cepat Sembuh Amah..

“Kalo memang harus di suntik, walaupun biaya sekali suntiknya mahal pun lakukan saja, yang penting Ika cepat sembuh” pesan amah kepada tanteku, waktu itu selama sebulan aku menjadi penghuni tetap di salah satu ruangan bercat merah muda lembut yang berbau khas medis itu, dengan penyakit awal indikasi demam berdarah dan typhus, penyakitku berkembang menjadi liver dan hepatitis c, sehingga memakan waktu penyembuhan yang lama sekali, sementara aku memikirkan bagaimana aku bisa keluar dari rumah sakit ini karena tabunganku belum mencukupi semasa itu, amah hanya berpesan tidak perlu khawatir, biaya di tanggung mereka semua yang penting ika cepat sembuh..

Sosok wanita tua itu tidak akan pernah kulupakan, kulit pipinya yang dingin lembut masih terasa di bibirku ketika aku menciumnya, dengan rambut putihnya yang mulai menipis, matanya yang sudah mulai rabun, kakinya yang mulai tidak kuat menopang tubuhnya sehingga dirinya harus dibantu kursi roda dan harus dipapah bila ingin berjalan tanpa kursi roda, omelan khasnya yang selalu ditujukan kepada diriku, tidak akan pernah kulupa sosok itu, sosok yang menyayangiku ( seharusnya ) sebelum akhirnya aku memilih jalanku sendiri.

Tidak bisa memenuhi keinginan beliau untuk meyakini kepercayaan yang sama membuat aku tersingkir dari keluarga ini, aku menyingkirkan diriku sendiri karena tidak tahan berada di bawah tekanan keluarga yang walaupun halus, tapi tetap seperti teror yang bisa menyerang diriku sewaktu2, dan aku akhirnya membuat sendiri kehidupanku, aku selalu ingin bertemu mereka tetapi dengan hijab di kepalaku, membuat aku selalu ragu untuk melangkah menyentuh rumah itu, tidak bisa dibayangkan bagaimana beliau akan memarahiku, bukan marahnya yang aku takutkan tapi kesehatan beliau, beliau sangat melarang diriku menggunakan kain penutup melindungi seluruh tubuhku sehingga hanya memperlihatkan bagian wajah dan tangan saja dan itu sudah di wanti2nya sedini mungkin dari aku kecil, aku takut kondisi kesehatannya yang naik turun akan memburuk karena shock melihat diriku.

04.30 am

Sms dari adeku “Amah masuk rumah sakit lagi ka, kamu di suruh pulang, tadi ada yang tanya nomor hpmu tapi aku ga kasih tau mereka”

Jantungku berdebar kencang, perasaan ini sangat tidak nyaman, aku bingung, takut, dan rindu sangat ingin melihatnya,ingin mengetahui kondisinya..

Aku menyayanginya, sangat menyayanginya, “Ya Allah, andai doa hamba bisa di terima untuk dirinya, hambamu mohon untuk diberikan kesempatan bertemu dirinya lebih lama lagi”

Selalu bertanya, mengapa keluarga kami di ciptakan dengan perbedaan yang sangat mendasar, baik kultur, agama, budaya, mengapa kami berbeda walaupun mengalir darah yang sama di diri kami.

“Tuhan menciptakan Cinta untuk dapat mempersatukan perbedaan” akankah itu terwujud..

“Kuatkan hambaMU ini ya Allah, semoga selalu berada dalam lindungan Dan hidayahMU, Aamiinn”

Masih merindukan kecupan lembut yang selalu aku berikan untuk beliau..

Cepat Sembuh Amah…

Published in: on August 26, 2010 at 9:15 am  Leave a Comment  

Still with the same question…

Jika Tuhan menemukanmu dan diriku dengan jalan seperti ini, apakah ini salah…

.

.

.

.

Aku tahu, tidak ada maksud awalmu untuk mempermainkan dia,

begitu juga dengan diriku, tidak pernah aku bermaksud merebut dirimu dari dirinya..

berusaha menghindarimu semampu diriku bisa, namun apa daya…

Gejolak perasaan dalam diriku semakin menjadi- jadi merindukan sosokmu

Ketika kau membalas perasaanku…

Aku bukannya dengan sengaja menjatuhkan diriku dalam pelukan hangat cintamu,

susah payah aku menghapus bayanganmu dari pikiranku, tapi perasaan ini tidak mampu lagi aku tolak.

Setiap saat menggumamkan pelan kata2 rindu padamu, berusaha suaraku tidak  sampai terbawa oleh angin hingga terdengar oleh dirimu..

sampai pada akhirnya aku tidak sanggup mengingkari rasa rinduku padamu

Aku benar2 tidak mampu menolakmu hadir dalam hidupku.

.

.

.

Hanya bisa terdiam….

Masih memikirkan pertanyaan yang sama…

“Siapa yang bisa menyalahkan orang jatuh cinta?”

Published in: on August 23, 2010 at 9:05 am  Leave a Comment  

Merindukannya…

Aku selalu merindukan ketika tangan lembut itu membopongku, mendekapku kedalam dadanya sehingga membuatku terbuai lelap dalam pelukannya, atau ketika kepala ini kuletakan dengan manja di pangkuannya, wajahnya dengan lembut menatapku, belaiannya begitu menenangkan walau dirinya terlihat lelah, hingga sampai saat ini tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan posisinya dihatiku..

Saat aku terjatuh, dengan sabar dia berusaha menolong membantuku untuk berdiri kembali,masih kuingat wajah sedihnya ketika kami dibatasi bertemu terlalu lama, saat dia berusaha memberikan perhatiannya padaku yang sedang terkulai di salah satu ruangan bangunan putih yang khas dengan aroma medis itu, kulihat wajahnya harus menahan kepedihan ketika seseorang melarangnya terlu lama dekat denganku, “cepat sembuh ya, insyaAllah nanti datang lagi” bisiknya sambil mendaratkan kecupan lembut dikeningku.

Merindukan hangat dan sesetia dirinya menemaniku setiap saat dimana aku meronta kesakitan, dimana hanya pelukmu dan belaianmu yang bisa menjadi penawarnya, engkau selalu ada di setiap saat, kala bahagia, kala air mata mulai berderai
Merindukan doa-doa yang selalu kau ucapkan dimanapun aku berada,
Walaupun dirinya jauh dariku aku tahu kasih sayangnya tak akan pernah luntur padaku

Ya Ilahi, diri ini tak pernah akan sanggup membalas cinta dan kasih sayangnya. Sejuta maaf tak kan bisa menebus dosa hamba padanya… Hanya cinta dan kasih sayang-Mu yang sepadan sebagai balasan cinta dan kasih sayangnya…

Aku merindukannya..

Ibu…

Published in: on June 30, 2010 at 2:55 am  Leave a Comment  

Untitled

Cairan kental berwarna merah pekat masih bisa terlihat walau tidak ada cahaya sama sekali yang menerangi ruangan itu, bau anyirnya mulai menyengat, mengalir melalui sela2 kulit kaki putih bersihnya yang tergeletak tak berdaya di lantai yang terbuat dari kayu itu..

Sebulan sebelumnya…

“aku telat” pesan singkat itu terkirim ke sebuah nomor di seberang sana setelah putus asa, berusaha untuk kesekian kalinya menghubungi langsung nomor yang sudah dihapal di luar kepalanya itu , menunggu sebuah balasan yang berharap bisa menolongnya dari entah mimpi buruk atau justru sebenarnya mimpi indah yang belum saatnya tiba..

semenit, dua menit, setengah jam, satu jam, setengah hari, hingga satu hari dihabiskan hanya untuk menunggu balasan dari pesan yang dia kirimkan melalui telepon genggamnya, mengapa susah sekali mengetik sebuah kalimat, bukankah hanya menggabungkan 26 huruf dan 10 angka, untuk merangkaikan sebuah kalimat sebagai jawaban, pikirannya berkecamuk tak karuan.

matanya tidak dapat lagi menahan bendungan yang sudah dia tahan beberapa hari ini,” tolong berikan aku jawaban, jangan diam seperti ini” dikirimnya lagi pesan singkat itu..

*** sms tone***

dengan tergesa2, sambil berharap2 cemas gadis itu membuka inbox di handphonenya..

sender : +6281158*****

“maafkan aku, aku harus berbuat apa, aku tidak siap, tidak seharusnya ini terjadi, aku mohon, aku menyayangimu tapi aku belum siap,
aku pasti datang, sabarlah, aku sedang mencari jalan keluar untuk ini semua, kumohon jangan membenciku, aku menyayangimu”

sore itu di tengah hujan yang mredam jeritan gadis itu, masih tercium bau anyirnya cairan itu, tidak ada kata yang bisa terucapkan, matanya sudah terlalu lelah untuk mengeluarkan cairan bening yang membanjiri wajahnya sedari tadi, suaranya hilang menahan rasa sakit yang barusan dia alami,

“maaf, cuma ini jalan keluar yang bisa kulakukan, pasti sakit sekali, maafkan aku” suara berat di sampingnya merasa bersalah, & entah raut wajah itu menggambarkan sebuah penyesalan atau justru sebuah kelegaan…

Si gadis masih terkulai lemah, “sakit ini masih bisa kutahan, tapi… sakit di hati ini tidak akan pernah terlupakan” tangannya masih saja meremas kain yang melekat di dadanya, air matanya mengalir lagi bersama hujan yang ikut menangis bersamanya…

Published in: on June 30, 2010 at 2:55 am  Comments (2)  

Aku ada rasa denganmu..

Genggaman tangannya tidak bisa lagi kurasa tulus, seperti ada rasa menyeruak masuk kedalam rongga hati, desirannya menimbulkan suatu getar di dada, apa aku harus menelan ludahku sendiri bahwa rasa persahabatan yang kubilang bisa kupertahankan itu ternyata berubah…

“tidak ada persahabatan murni antara pria & wanita mba” temanku mengingatkan kembali…

aku masih juga menyanggahnya karena  aku  mempunyai beberapa sahabat pria dan nyatanya kami masih bersahabat sampai sekarang, malah aku berhasil menjodohkan salah satu dari mereka dengan sahabat wanita ku lainnya sehingga mereka sampai juga di pelaminan.

tapi belakangan ini, aku benar2 hanyut dalam sosok itu, sosok yang hampir selalu menemaniku di saat waktu senggangku, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan perasaanku ini, karena di satu sisi dia sudah punya teman wanita, bila aku jujur & ternyata ini hanya perasaanku saja, kemungkinan dia bakal menjauh, hubungan ini bakal tidak senyaman sebelumnya lagi.

Secara sadar tidak sadar aku tahu perasaanku ini salah, hatinya sudah ada yang memiliki, akupun berusaha mengendalikannya & entah apa aku bisa…

tidak ada yang bisa menyalahkan orang jatuh cinta….

“kalo kamu beneran suka & sayang sama dia, kamu harus jaga jarak che, lain halnya bila dia sudah tidak punya pacar, setidaknya itu mengurangi rasa bersalah kamu, kamu harus  jelaskan ke dia che” wejangan dari salah satu sahabatku

Aku harus bagaimana, bukankah jodoh Tuhan yang mengatur, bila aku akhirnya dipertemukan dengannya bukankah itu juga jalan Tuhan, walau aku tidak tau jalan cerita ini berakhir seperti apa…

“Maafkan aku teman, aku sungguh tidak bisa mengembalikan persahabatan ini murni seperti kemarin, karena maaf, aku sudah ada “rasa” denganmu..

Published in: on June 7, 2010 at 9:21 am  Leave a Comment  

Diam…

Kosong..

Hening..

Sunyi..

Sendiri..

Gelap..

Diam, & hanya bisa terdiam

Oh Tuhan..

Mata ini menangis lagi..

Published in: on May 12, 2010 at 1:16 am  Leave a Comment  

lihat saja nanti..

gelap,

kerinduan hilang di telan malam,

bahkan di dalam mimpipun masih tidak dapat terlihat..

hampa,

masih tetap merajai posisi di hati

masih sombong tidak mau membiarkan sesosok asa masuk menghampiri..

sedih,

masih tetap hadir walau sering datang dengan malu2..

tidak ingin terlihat hanya bersembunyi di balik hati..

Asa,

masih terus berusaha, tetap berusaha & tak akan pernah menyerah

walau harus berhadapan dengan kehampaan,

dia tau suatu saat dialah yang akan memberikan cahaya

hingga

gelap itu tidak akan selamanya gelap

sedih itu tergantikan dengan bahagia

dan hampa tidak lagi berani menunjukan keangkuhannya..

ditemani dengan senyum…

yang bernjanji dia akan selalu ada

dalam suka maupun duka…

bersabarlah manis…

Lihat saja nanti…

dunia akan tersenyum bersamamu…

Published in: on May 10, 2010 at 5:16 am  Comments (3)  

Doaku..

God….

I don’t ask to much..

Please, make my day happier, happier & happier everyday

Amin…

Published in: on April 11, 2010 at 9:41 am  Comments (6)  

Krisis Pede ( I hate dentist )

Minggu siang, sambil menikmati hari libur dengan Yuyun teman satu kost, sambil malas2an di kost &  menonton tayangan favorite kami berdua sambi menghabiskan jatah cemilan apa saja yang tersisa di kamar tiba2

“awwwww” teriaku ketika menggigit beberapa kacang yang ternyata cukup alot

“napa mba” kata yuyun kaget..

“Oh my God, jangan sampai ini” kataku khawatir tanpa menghiraukan pertanyaan Yuyun

“napa sih mba” Yuyun masih saja keheranan

Aku langsung menuju ke depan kaca, dan membuka sebagian mulutku sambil meringis ” bener kan Yun, tambalannya lepas, tuhkan gigi depan pula, ini bekas yang dulu jatoh trus retak gigi depannya”

“mana sih mba, orang ga keliatan juga” kata Yuyun

“apanya ga keliatan, ada jendelanya gini jadinya gigiku”jawabku sedikit histeris

“ya udah mba, tambal lagi” sarannya

“aku benci dokter gigi, soalnya aku pernah dapat dokter yang kasar banget tambalannya sampe lepas berkali2, mana mahal pula”

“ya udah mba, tapi ga keliatan kok asal mba ga buka mulut lebar2 hahaha” katanya sambil ngolok

“Beneran Yun, untuk sementara ga dulu deh, sampai keberanian udah ngumpul he2..”

“Alasan..” kata yuyun

Alhasil sampe sekarang ga bisa ketawa lepas kalo depan umum, he2..

Uuhhh “krisis pede”

Published in: on March 29, 2010 at 8:05 am  Leave a Comment